Sunday 3 June 2012

Siang mengemis,malam tidur hotel sama isteri

BIREUEN, KOMPAS.com – Sejumlah warga Kota Juang Bireuen, Aceh,merasa hairan dengan perilaku lelaki bernama Abd (50), warga Desa Blang Paseh, Sigli, Pidie.

Kerana lelaki tersebut mencari nafkah dengan mengemis di Bireuen. Tapi, pada malam hari dia bersama isterinya, Njh (41),menginap di hotel.

Pengemis bertubuh tambun dan berjenggot perang, dengan rambut yang sudah ubanan itu, kini dilaporkan mulai meresahkan masyarakat Bireuen.

Hasil siasatan Serambi Indonesia, , si pengemis sudah dua pekan menginap di hotel tersebut. “Kami hairan ada pengemis tidur di hotel. Kalau siang mengemis di desa kami, padahal dia tampak sehat dan segar bugar,” ujar Yahya, seorang warga.

“Setiap pagi kami temukan bapak berjengot itu pakai baju koko, kain sarung, dan songkok haji bersama isterinya sarapan pagi di sebuah warung dekat hotel tempat ia menginap,” imbuh warga Geulanggang Baroe, Kota Juang, Bireuen.

Mustafa dan Amirul Mukminin dari Desa Geulanggang Baroe juga sependapat dengan Yahya. Mereka berharap Pemkab Bireuen melalui dinas terkait menangkap pengemis yang makin ramai berkeliaran di kabupaten itu.

Salah satunya pengemis yang menginap di hotel tersebut. “Aneh tapi nyata, ada pengemis yang hidup mewah dengan menginap di hotel dan makan mewah pula,” pungkas Amirul.

Seorang petugas Hotel Purnamaraya yang konfirmasi Serambi Indonesia, membenarkan Abd bersama isterinya sudah 14 hari menginap di kamar bernomor 118. Anehnya, kata seorang petugas hotel, setiap Abd keluar hotel, pintu biliknya di kunci dari luar, sementara isterinya ditinggal di bilikhotel.

“Dia biasanya pergi pagi, terkadang pulangnya siang membawa sebungkus nasi untuk istrinya dan terkadang juga pulang sore. Dia membayar sewa kamar Rp 75.000 per hari. Sikapnya juga aneh dan egois serta sering ribut dengan petugas hotel. Kadang-kadang ia hanya mau membayar sewa kamar kepada saya,” kata seorang resepsionis hotel yang tidak mau namanya ditulis.

Abd terlihat bersama istrinya sarapan pagi di sebuah warung sebelah barat hotel tersebut. Ia membayar dengan uang pecahan ribuan yang sudah tergulung rapi.

Dia mengambil dari saku kanan bajunya, yang diduga dari hasil mengemis. Namun,lelaki berasal Sigli itu berbicara menggunakan bahasa campuran Aceh-Indonesia, baik dengan isteri mahupun warga.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bireuen, Bustami Hamid, mengatakan pihaknya akan menertibkan para pengemis yang berkeliaran di daerah itu yang jumlahnya ratusan orang.

“Para pengemis tersebut 50 peratus berasal dari luar Kabupaten Bireuen. Kami akan minta polisi, TNI, dan Satpol PP atau aparat gabungan untuk menertibkan mereka,” pungkasnya.

About the Author

Anonymous

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Post a Comment

 
The Brightest Star © 2015 - Designed by Templateism.com